Monday 1 June 2015

KOTBAH MINGGU I SETELAH TRINITATIS, 7 JUNI 2015

MANUSIA BATINIAH DIPERBAHARUI HARI DEMI HARI
2 KORINTUS 4 : 13 - 5 : 1

NAS

4:13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
4:14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.
4:15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

PENDAHULUAN

Paulus, seorang akademisi agama yang populer di jamannya, mengemban status seorang Sanhendrin yang sangat dihargai kedudukannya. Mematuhi Hukum Taurat dengat ketat, teliti dan serius hingga titik darah penghabisan. Melawan bahkan membunuh orang yang "menurutnya" melawan Hukum yang dijunjungnya itu. Dalam hal ini adalah pengikut Tuhan Yesus orang Nasaret itu (Nasrani). 

Dia ditangkap dan diubahkan Tuhan, dalam perjalanannya ke Damsyik. Kuasa Tuhan dinyatakan melalui tanda kebutaannya. Hal itu berlanjut atas arahan Tuhan untuk berjumpa dengan hamba Tuhan yang setia, supaya dia melihat. Penyataan Tuhan yang menangkapnya, membuat matanya terbuka, akan Tuhan Yesus Kristus, yang dulu di-burunya. Kebutaan hingga kesembuhan dari kebutaannya, adalah simbol atas kebutaannya tentang kasih Tuhan yang telah diubahkan. Perubahan mata indranya, terlebih perubahan mata imannya, tentang kasih Tuhan Yesus Kristus, yang adalah Tuhan, meruntuhkan status lamanya. Dalam hal ini, Akademisinya dan ke-Sanhedrinannya menjadi hamba Kristus. Hamba Kristus yang diubahkan.

Menerima kuasa perubahan atas penyataan Kristus tersebut, mendorongnya memberitakan Injil. Injil ke seluruh dunia. Terlebih dunia saat itu, dunia yang menghantam Kristus atas kebenaran-Nya. Menginjil Institusi agama yang sudah jauh lari jalur kasih (Agama Yahudi), Institusi Negara dan Pemerintahan (Romawi) dan juga Intelektual zaman itu (Filsafat Yunani). Termasuk juga berbagai latar budaya yang melekat di masyarakat non Yahudi.

Tentunya misi Injil ini tak semudah pikiran. Terbukti dari pergumulan yang ditemukannya, dari dalam dan luar ke-Yahudian, misalnya. Tidak hanya itu, dari dalam diri orang "yang telah kristen" saat itu juga menjadi bagian yang harus dibenahinya. Skisma orang yang sudah Kristen tersebut terjadi dalam Jemaat Korintus yang menyebabkan perpecahan. Terlebih lagi pemahaman Filsafat Yunani yang menyusup masuk di tengah Jemaat Korintus. Mereka disusupi dengan pernyataan bahwa tidak ada kebangkitan.
Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota
metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak
kota yang makmur pada masa kini, Korintus menjadi kota yang angkuh secara
intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa
merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Tentunya, didukung keadaan mereka yang masih jemaat susu. Oleh karena itu, pemahaman Teologis, sangat tepat sekali melalui suratnya ke Korintus ini.Paulus memiliki dua alasan pokok dalam pikirannya ketika ia menulis surat ini: (1) Untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya. Hal-hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap oleh Paulus sebagai dosa serius. (2) Untuk memberikan bimbingan dan instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan sebagai jemaat.
Secara khusus dalam perikop ini, paulus memberi arahan kepada jemaat Korintus, atas apa yang dialami dan diimani Paulus, terkait Manusia Badaniah dan Manusia Jasmaniah.

KETERANGAN NAS

Kental sekali nyata dalam nas ini, Paradigma Baru yang telah dialami Paulus. Lama menjadi Baru. Baru karena menerima Tuhan Yesus yang telah bangkit. Pembaharuan itu adalah:
  • Manusia lahiriah kami semakin merosot --> namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 
  • Penderitaan ringan yang sekarang ini -->  kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya 
  • Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan ---> melainkan yang tak kelihatan, 
  • Yang kelihatan adalah sementara ---> sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal
  • Kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar ---> Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Perubahan itulah yang mendorong imannya yang menyatakan...TIDAK TAWAR HATI untuk terus mengikut Kristus dan memberitakan Injil, meskipun banyak kesulitan. Karena yang dikerjakannya adalah untuk hidup kekal. Pengharapan ini hendaknya tertanam dalam diri setiap orang Korintus dan setiap orang percaya zaman ini. Pengharapan ini tentunya muncul dari iman kepada Kristus. Iman yang terus diperbaharui. Ada kerelaan menyerahkan diri untuk dibaharui Roh Tuhan senantiasa. Roh Tuhan itulah yang mengobarkan api pengharapan kehidupan kekal. Dengan demikian, akan melahirkan kesaksian iman, bahwa surgalah kehidupan. Harta uang dan jabatan hanyalah sarana. Sarana kehidupan di dunia ini, yang boleh ada atau tidak. Bahkan nyawa sekalipun bisa saja melayang, namun kehidupan kekal akan diperoleh yang setia tetap beriman.

berkat uang
penderitaan ---kekal
kesiapan menderita
menjadi berkat


Wednesday 22 April 2015

JAMITA PARTANGIANGAN MINGGU JUBILATE 26 APRIL 2015

Tuhan Adalah Gembalaku, Takkan Kekurangan Aku 
(Mazmur 23 : 1 - 3

  1. Ekspresi keteguhan iman dinyatakan Daud dalam Mazmur ini. Keteguhan keyakinan akan Pemeliharaan Tuhan dalam kehidupannya. Tuhan adalah gembala yang selalu concern dengan umat dombaNya. Sang gembala selalu memperhatikan domba peliharaanNya. Dengan demikian, keberadaan domba akan selalu tergantung penuh kepada Gembalanya. 
  2. Pemeliharaan Tuhan sang Gembala yang baik (Yoh. 10:14) dalam kehidupan kita domba-dombaNya sempurna. Kita takkan kekurangan. Tuhan memberikan apa yang menjadi kebutuhan hidup kita, bukan apa yang kita inginkan. Demikian juga doa Bapa Kami, yang menyebutkan "berikanlah kami, makanan kami yang secukupnya". Arti cukup menurut Tuhan sang gembala itu. Dia lebih mengerti apa yang kita butuhkan, karena kita adalah rancangan dan milik kesayangan kepunyaannya. Kita sebagai manusia berdosa takkan pernah tau arti cukup. Hanya Tuhan sajalah yang tahu arti sejati dari cukup untuk kebutuhan kita. Oleh karena itu, sikap yang pasrah dan tergantung hanya padanya, adalah sikap yang baik dari domba. Tentu sekali dengan keteguhan dan keyakinan iman akan pemeliharaannya. Demikianlah Tuhan menyediakan rumput hijau (bukan rumput lebat) dan air tenang (bukan air deras) bagi sang domba, merupakan bukti pemeliharaan Tuhan yang cukup sesuai dengan kebutuhan kita. Oleh karena itu, sadari rasakan, dan syukurilah berkat pemeliharaanNya.

Tuesday 19 August 2014

Jamita Partangiangan Minggu X dung Trinitatis, 24 Agustus 2014

JESAYA 51 : 1 - 8 
DIPAIMBARU HOLONG NI DEBATA

  1. Lumbalumba paubahon roha, nunga dipashat Debata marhite PanurirangNa, andorang so tarbuang bangso Israel. Asa unang nian lalu uhum ni Debata tu nasida. Alai, dipajogal nasida do rohana, diula na rumar, na maralo tu hata ni Debata, isarani na manomba Debata baal dohot na terjadi ketidakadilan sosial na dihuphupi ritual keagamaan na semu. Saut ma nasida tarbuang tu Babel.

Friday 15 August 2014

Kotbah Minggu, 17 Agustus 2014

MAZMUR 67 : 2 - 8

67:2 Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan    wajah-Nya, S e l a
67:3 supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
67:4 Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
67:5 Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. S e l a
67:6 Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
67:7 Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.
67:8 Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!

  1. Pernyataan iman yang disampaikan pemazmur terkait dengan berkat Tuhan. Allah mengasihi, memberkati dan menyinari kita (dunia) dengan wajahnya. Hal ini juga merupakan formula berkat Imam yang selalu berkumandang di gereja kita setiap ibadah Minggu.
  2. Blessing over the world....Pemazmur telah sampai kepada pemahaman iman yang luas, yang dari exclusiv ke universal berkat tersebut. Tuhan memberi berkatnya kepada dunia. Tuhan memberkati segala bangsa, suku-suku bangsa serta Tuhan memerintah di atasnya dengan adil. Setiap orang, suku, bangsa di dunia ini menerima berkat Tuhan, karen tanah telah memberikan hasilnya hanya karena Allah kita. Demikian juga Paulus menekankan dalam Epistel, bagaimana keselamatan telah sampai kepada bangsa di luar Yahudi. Ketika bangsa Yahudi menolak, bahkan membunuh kebenaran (Yesus Kristus), telah membuka ruang lebar pemberitaan injil ke-luar Yahudi.

Tuesday 29 April 2014

Bilangan 21:4-9



Bilangan 21:4-9

Pendahuluan 

Kitab Bilangan merupakan kitab keempat dari Pentateukh (baca; Pentatoikh) dalam Perjanjian Lama. Kitab ini merupakan lanjutan dari kisah Keluaran umat Israel dari tanah perbudakan Mesir.Kitab ini menyoroti ujian di padang gurun dan pemberontakan umat perjanjian selama periode perkembangan bangsa Ibrani (Israel) dengan Yahweh (Allah). Kitab Bilangan mencatat berbagai peristiwa penting yang berhubungan dengan masa “Pengembaraan di padang gurun” sebelum kematian Musa dan pendudukan Kanaan oleh orang Israel. Ada dua tujuan yang sangat menonjol dalam kitab Bilangan, yakni: Secara teologis tujuan kitab ini ialah melestarikan kisah tahap-tahap permulaan dari pelaksanaan praktis perjanjian Allah yang telah ditetapkan dengan umat Israel. Kitab ini menekankan kekudusan Allah, keadaan berdosa, perlunya ketaatan pada Yahweh, tragedi ketidaktaatan terhadap perintah-perintah Yahweh dan kesetiaan sempurna dari Allah pada perjanjian-Nya. Dan secara praktis tujuan kitab Bilangan adalah menatat dan meng-organisasi mantan budak-budak Ibrani menjadi suatu komunitas bersatu yang merupakan milik Allah yang dipersiapkan untuk menggenapi kewajiban-kewajiban perjanjian mereka.

Monday 28 April 2014

2 Korint. 5: 17 – 21


Tu Minggu V Dung Trinitatis (Ev. 2 Korint. 5: 17 – 21)
Kamis, 21 Juli 2011
“Sitanda Kristus, ima jolma angka na olo di paimbaru”
1.      Patujolo
Surat 2 Korintus, ima surat na ginurithon (tinongos) ni Apostel Paulus di Makedonia di taon 50 an dM. Huta Korintus i ma sada huta na mansai ribur, jala inganan paisolatan ni sandok jolma sian liat portibion. Dihatihai, gabe huta/inganan dagang do huta Korintus (Pusat perdagangan) di sandok portibion. Jala ido na ni igil ni Apostel Paulus, asa anggiat barita nauli/hakaristenon i tarbarita tu sandok portibion. Dimasa ni surat on, adong do parbolatbolat di tongatonga ni halak Kristen (Kristen dohot Kristen Yahudi), halak Kristen Yahudi na sai marsihohot di Patik ni Debata

1 Musa 31:36-44



SERMON PARHALADO SA-RESSORT PERSATUAN
Kamis, 12 Agustus 2010
1 Musa 31:36-44
“Pandonganion ni Debata”

I. Patujolo
Di bagasan hapogoson do sahat si Jakob tu huta ni tulangna, si Laban di luat Padan Aram. Ndang mararta, jala ndang marhepeng. Dibahen tulangna i ma ibana marmahan dorbiana, jala diulahon ibana do i dohot denggan. Mamboan pasupasu do si Jakob i di tulangna i, lam tamba do sinamotna jala lam mamora ibana. Songon i pe i, ndang gabe dihaholongi si Laban i ibana. Nang pe gabe diparhela ibana muse, ndang hea dirajumi ibana anggota ni keluargana, alai anak gajianna do. Gogo ni si Jakob i do na ringkot di ibana, ndang anggo pribadina. Mansam do angkal dibahen asa lumeleng nian si Jakob i di jolona jala sai boi eksploitasionna, asa lam tamba nian sinadonganna. Ia so na mangotootoi ma i, na mangose padan manang na paubaubahon upana. Alai sai didongani Debata do si Jakob i gabe ndang mago boti ibana di panggosagosa ni hulahulana i, margogo do ibana jala togu, gabe jala mamora, jala i ma na gabe bohalna tu tingki na mangihut.