Monday, 28 April 2014

Amsal 12:1-4



SERMON SEKSI PAROMPUAN HKBP PURWAKARTA
SELASA 07 MEI 2013

Bijaksana Dalam Tuhan (ISTRI)
Amsal 12:1-4

ENDE   : BE. NO. 557:1-2, 210:1, 749:1-2

12:1 Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.
12:2 Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.
12:3 Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.
12:4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.

Kita hidup dalam dunia yang sudah dipenuhi dengan keinginan untuk sukses. Ketika sukses, kita cenderung lupa diri dan membanggakan diri sendiri. Ketika angkuh, kita tidak mau mendengar perkataan/nasehat orang lain. Hal yang sama juga nyata terjadi dalam keluarga-keluarga zaman sekarang; banyak keluarga retak karena keegoisan pribadi. Mereka tidak mau mengalah dan merasa benar selalu dan selalu benar. Amsal tidak sekadar bicara tentang pengetahuan akal budi (intelek) saja, tapi juga pribadi seseorang. 


Ketika sedang di puncak keagungannya, Salomo adalah “contoh dari orang yang berhikmat.” Ia berdoa agar memiliki hati yang dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat. Hikmat adalah karunia dari Allah, disertai dengan kerendahan hati. Inti dari hikmat yang dipaparkan di Amsal, ada 5 bagian, yakni: (1) Jangan bodoh, haruslah punya hikmat, (2) Hati-hati dengan perkataan, (3) Perhatikan keluarga secara serius, (4) Bekerja keraslah, dan (5) Sukses di mata Tuhan. 

Bagaimana dapat menjadi orang yang bijaksana?
1)        Kita harus belajar mendengarkan orang lain (ay. 1). Kita didorong untuk memiliki hikmat dan memilih keputusan yang tepat. Ketika Raja Salomo menghadapi permasalahan, dia mendengar dan membuat keputusan yang tepat, didasari hikmat.
2)   Kita harus belajar mengontrol perkataan kita (ay. 2). Lidah bagaikan api yang menghangatkan atau membakar, bergantung tujuannya. Ditunjukkan ada kekontrasan, antara orang baik dan penipu.
3)      Kita harus mempunyai integritas yang tinggi (ay. 3). Ironisnya, kita cenderung munafik dan tidak memiliki ketulusan hati.
4)         Kita harus memiliki karakter yang baik (ay. 4). 

Peranan wanita Kristen selalu menjadi pertanyaan yang menimbulkan pro dan kontra dihubungkan dengan peranan wanita dalam keluarga, gereja maupun masyarakat apalagi jika dihubungkan dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang peranan wanita dan budaya yang menjadi latar belakang wanita tersebut maupun budaya di mana wanita tersebut tinggal dan bermasyarakat.

Alkitab menjelaskan bahwa wanita seperti juga pria diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupaNya (Kej. 1:27), sehingga “Alkitab harus menjadi pedoman bagi setiap wanita yang sedang mencari makna dan eksistensinya di dunia ini. Di dalam Alkitab kita dapat membaca bahwa Allah menciptakan wanita itu menurut gambar dan rupa Allah.” Dalam Perjanjian Lama, Alkitab mengungkapkan peranan wanita :
“Kaum wanita dianggap bagian integral dari umat perjanjian itu sehingga ‘laki-laki, perempuan dan anak-anak’ berkumpul untuk bersama-sama mendengar pembacaan Taurat di hadapan umum dan mengambil bagian dalam ibadah (mis. Ul. 31:12). Wanita-wanita yang setia kepada Tuhan dan pemberani seperti Hana, Abigail, Naomi, Rut dan Ester dikagumi, dan secara terus menerus dititikberatkan bahwa para janda harus diayomi.”

Dalam Perjanjian Baru, Alkitab juga menceritakan bahwa Allah memakai kaum wanita dalam sejarah dan rencana keselamatan yang Dia berikan melalui Yesus:
“Yesus datang dengan kegenapan waktu, lahir dari seorang perempuan (Gal. 4:4). Dalam perjalanan keliling Yesus dari kota ke kota, di samping para murid yang semuanya adalah pria, Ia ditemani juga oleh sekelompok wanita yang telah disembuhkanNya dan melayani Dia dari kekayaan mereka (Luk. 8:1). Sikap Yesus memulihkan martabat kaum wanita, Ia mengijinkan seorang pelacur mendatangiNya dari belakang sewaktu hendak duduk makan, membasahi kakiNya dengan air matanya…mungkin Yesus orang pertama yang berlaku hormat terhadap wanita ini (Luk. 7:36 dst)…rasul Paulus dalam maklumat akbarnya tentang kebebasan Kristiani…tidak ada laki-laki atau perempuan semua adalah satu di dalam Kristus Yesus (Gal. 3:28).”

Amsal 31:10-31 adalah perikop yang ditulis dalam bentuk puisi, setiap baitnya berisi gambaran mengenai istri yang cakap yang memiliki kekayaan karakter dan peranan yang dapat memberikan teladan bagi kaum wanita pada umumnya. Mari kita baca.

STUDI PRIBADI: Mengapa banyak keluarga pada masa kini sering mengalami keretakan dan perpecahan hubungan? Nasihat apa yang bisa kita dapatkan dari Amsal 12:1-4 ini? 
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah bagi setiap keluarga Kristen agar mereka memiliki keharmonisan keluarga dan relasi yang baik di antara anggota keluarga yang ada, sehingga nama Tuhan dipermuliakan. 
Pdt. Harminto Sihombing, STh

1 comments:

Anonymous said...

The Casino Directory | JtmHub
The Casino Directory is a complete directory for worrione.com casino and sportsbook operators in communitykhabar Ireland and 출장샵 Portugal. 출장안마 Jtm's https://sol.edu.kg/ comprehensive directory provides you with more than 150

Post a Comment