SERMON GURU SEKOLAH MINGGU HKBP PURWAKARTA
SABTU, 13 OKTOBER 2012
==========================================================
MATIUS 13 : 1 – 23
Perumpamaan tentang Seorang Penabur Benih
Nas paralel : Matius 13:18-23; Lukas 8:4-8,
11-15
TEMA
: MENJADI PELAKU FIRMAN TUHAN
1.
Arti
Perumpamaan
Tuhan Yesus sering memakai perumpamaan dalam Injil
(sekitar 30 perumpamaan). Apakah tujuannya? Coba daftarkan. Tentu ada hal penting yang ingin disampaikan oleh
Tuhan Yesus melalui perumpamaan. Bandingkan dengan ilustrasi kotbah.
Ketika Yesus memberitakan injil dengan perumpamaan, tentu
memakai “umpama” yang telah dikenal dekat pendengarnya. Dengan demikian injil
akan lebih mudah dimengerti pendengarnya. Tentu sekali, injillah yang utama,
bukan perumpamaannya. Jika tidak demikian pemahamannya, perumpamaan justru bisa
menghalangi pemahaman kita akan sesuatu ajaran.
2.
Memahami isi Perumpamaan
Mari
kita baca perumpamaan di dalam Matius 13:1-8:
Itulah
bagian isi perumpamaan, lalu Tuhan Yesus sendiri memberi penjelasan di ayat
19-23.
Dari Markus 4:13, kita melihat bahwa ini adalah
perumpamaan foundasi atau yang paling dasar karena Tuhan Yesus berkata,
"Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang
lain?" Itu sebabnya perumpamaan ini menjadi perumpamaan yang muncul
pertama kali. Di dalam seluruh Injil [Matius, Lukas, Markus dan Yohanes] anda
akan menemukannya sebagai perumpamaan yang muncul paling awal.
3.
Apa yang dibicarakan dalam perumpamaan ini?
Tuhan Yesus berbicara tentang seorang penabur yang sedang
menaburkan benih. Ini adalah gambaran yang sangat umum di daerah-daerah
pertanian. Dengan mudah anda akan dapat menemukan orang yang sedang menabur
benih di daerah-daerah tersebut. Lalu Tuhan Yesus berkata, "Pada saat
seorang petani menaburkan benih, ia menghamburkannya begitu saja. Ia menebarkan
ke depan pada saat menabur. Ia membawa kantong benih, tergantung di dadanya,
sebuah kantong yang digantung melingkari bahunya, lalu ia mengambil segenggam
benih dan menghamburkannya agak melingkar. Ia berjalan menyusuri ladang sambil
menaburkan benih."
Ø Pada saat anda menaburkan benih, beberapa
benih akan jatuh ke tanah yang keras, misalnya di pematang yang merupakan tanah
yang mengeras, karena merupakan jalur umum yang melintasi ladang, dan sering
diinjak-injak oleh orang yang lalu-lalang. Benih yang jatuh di tanah yang keras
(seperti pematang itu), jelas tidak akan dapat masuk ke dalam tanah; mereka
tetap tinggal di permukaan. Dan anda tentunya sering melihat, di mana ada
petani menabur benih, ia diikuti oleh sekawanan burung, yang menunggu
kesempatan untuk memakan benih yang tertinggal di permukaan. Jadi, bagi
benih-benih yang jatuh di pematang, burung-burung akan datang dan mengambilnya
- benih yang bisa dijangkau oleh burung-burung tersebut.
Ø Lalu Tuhan berkata bahwa ada lagi benih yang
jatuh ke tanah yang dangkal. Ketika hujan turun dan tanah itu mulai membungkus
benih tersebut, benih itu akan bertumbuh dengan sangat cepat. Sepertinya
menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Pertumbuhan yang luar biasa mungkin.
Akan tetapi sesudah beberapa waktu, sejalan dengan pertumbuhan akarnya, akar
itu segera tertahan oleh bebatuan di lapisan bawah. Ada batas sejauh mana akar
itu bisa menjalar. Ketika ia menyentuh lapisan batu, hanya sampai di situlah
batas pertumbuhannya. Karena dibatasi oleh bebatuan, akar itu tidak dapat masuk
lebih jauh untuk mendapatkan air dan mulai layu. Tanaman itu mati karena kekurangan
air.
Ø Ada lagi yang jatuh di tanah yang
memungkinkan pertumbuhan, akan tetapi lahannya tidak murni. Tanah ini berisi
berbagai macam benih, beragam akar dan beragam tumbuhan. Berbagai macam benih
tumbuhan ini pada awalnya tidak kelihatan, dan sebagaimana yang dijelaskan di
dalam Lukas, mereka lalu tumbuh bersama-sama dengan benih gandum itu dan
menjepitnya. Pada waktu menabur, anda tidak melihat adanya semak atau tumbuhan
yang lain di sana. Akan tetapi sesudah beberapa waktu, sebagaimana yang
diceritakan oleh Lukas, mereka mulai tumbuh bersama dengan benih gandum.
Kemudian akar semak duri itu membelit akar gandum, akar gandum yang masih muda
ini dan menjepitnya sehingga tanaman gandum ini tidak dapat memperoleh bahan
makanan yang dibutuhkannya. Akhirnya gandum yang baru tumbuh ini juga mati.
Ø Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu
berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang
tiga puluh kali lipat.
Selanjutnya, harus jelas dipahami, apakah
benih, tanah, penabur dalam nas ini? Jelaskan.
Pertama, benih itu adalah Firman Allah. Ini dijelaskan
dengan tegas oleh Tuhan Yesus. Jika Firman Allah adalah benih, maka orang yang
mengabarkan Firman Allah adalah penaburnya. Setiap kali anda memberi kesaksian
demi Kristus atau mengabarkan Firman Allah, maka anda sedang menabur benih. Dan
di dalam hal ini, penabur yang pertama adalah Tuhan Yesus sendiri, namun
sesudah itu, kita semua yang mengabarkan Injil adalah penabur. Itu sebabnya
para murid juga disebut sebagai penabur benih, sebagaimana yang kita lihat di
dalam Matius 10. Tugas mereka adalah menabur benih.
Benihnya adalah Firman Allah, atau disebut juga sebagai
Firman Kerajaan Allah, Firman tentang Kerajaan Sorga (dalam Matius 13:19).
Penyebutan itu menggambarkan pengaturan oleh Allah, pemerintahan Allah. Pada
kesempatan yang lalu, kita sudah melihat bahwa kehendak Allah adalah hal yang
utama dalam hubungan kita dengan Allah. Tidak ada yang lebih penting daripada
kehendak Allah. Kehendak Allah adalah satu-satunya hal yang kita perhatikan di
dalam hidup kita. Di sini, kehendak Allah dinyatakan dengan kata 'kerajaan'.
Kata 'kerajaan' berarti pemerintahan, pengaturan atau kehendak Allah. Kerajaan
Allah terletak di setiap tempat di mana kehendak Allah dijalankan. "Datanglah
kerajaanMu, jadilah kehendakMu." Itu sebabnya mengapa kata 'kerajaan'
dan 'kehendak' memiliki makna yang sama karena kerajaan Allah berada di setiap
tempat di mana kehendakNya dijalankan. Firman tentang Kerajaan Sorga adalah
pesan yang berisi panggilan kepada setiap orang untuk menyerahkan hidupnya
kepada Allah.
4. Tanah yang Bermacam-macam ini Menggambarkan
Berbagai Macam Hati Manusia
Tipe pertama: Orang yang Menolak Injil
Tipe pertama: Orang yang Menolak Injil
Ini
menggambarkan jenis orang yang hatinya sudah dikeraskan sepenuhnya terhadap
Allah. Anda sampaikan Injil kepada orang ini dan pesan itu akan berlalu seperti
air yang menggelincir di punggung bebek. Anda seperti menabur di atas batu
karang. Tidak ada hasilnya. Benih itu tidak dapat masuk ke dalam tanah. Orang
seperti ini, yang tergolong kategori pertama, sudah keras sepenuhnya; mereka
sama sekali tidak ingin berurusan dengan Injil. Hati mereka mengeras terhadap
Injil. Mereka tidak ingin mendengarkan Firman Allah. Atau jika mendengar
sekalipun, hanya untuk mencemoohkannya, untuk kemudian menolaknya. Mereka
menginjak-injak Injil di bawah kaki mereka. Dalam hal ini, Injil benar-benar
tidak dapat masuk ke dalam hati mereka. Mereka tidak percaya sama sekali.
Tipe kedua: Tanah yang Berbatu-batu - 'Orang
Percaya' yang Kepercayaannya Dangkal
Kategori kedua di dalam kelompok yang tidak diselamatkan
ini sangatlah berbeda. Hati mereka, di permukaannya, sangat tanggap terhadap
Injil, sehingga Tuhan Yesus menggambarkan keadaan hatinya seperti tanah subur
yang dangkal dengan lapisan batu di bawahnya. Ini adalah jenis orang yang dapat
anda katakan memiliki keyakinan yang dangkal. Dan orang-orang semacam ini
selalu menjadi masalah besar bagi gereja, akan tetapi mereka juga menjadi
kesukaan para penginjil tertentu, karena mereka adalah orang-orang yang cepat
tanggap.
Tipe ketiga: Tanah dengan "Beragam Jenis
Benih" di dalamnya - "Orang Kristen" yang Mendua Hati
Kategori yang ini tidak memiliki masalah sama sekali
dengan bebatuan. Hati mereka terbuka sepenuhnya terhadap Firman Allah. Tidak
ada lapisan batu sama sekali di dalam tanahnya. Tanah itu subur. Memiliki
kedalaman. Tampaknya baik. Lalu apa masalahnya? Ketika Firman Allah ditaburkan,
mereka menerima Firman Allah itu sepenuh hati, seperti mereka yang masuk
kategori kedua, namun kali ini tidak disebutkan "dengan gembira".
Penerimaan mereka lebih mendalam. Orang dengan penerimaan yang mendalam tidak
akan memberikan tanggapan yang dangkal. Di dalam ketiga injil tidak disebutkan
bahwa mereka yang di dalam kategori ini menerima Firman dengan gembira.
Tentunya mereka menerima Firman itu dengan penuh keraguan, mungkin dengan
gemetar, dengan pergumulan keras. Mereka tidak memberi tanggapan yang berisi
sukacita. Sangat mengagumkan jika kita perhatikan ketepatan dari pengajaran
Tuhan. Ia menambahkan keterangan 'dengan gembira' hanya kepada mereka
yang di dalam kategori kedua. Sedangkan yang di dalam kategori ketiga tidak
menerima Firman dengan cara ini.
Tipe keempat : Tanah Yang Subur;
Tipe 1,2,3, adalah orang yang
tidak diselamatkan. Mengapa? Tipe 1 tidak percaya, tipe 2 dan 3 mutad dari
Tuhan. Kelompok yang Diselamatkan adalah tipe 4 dan dengan Jumlah Hasil Buah
yang Berbeda-beda
Kelompok tanah yang subur ini memiliki tiga kategori. Kelompok ini digambarkan menghasilkan buah: ada yang tigapuluh kali, enampuluh dan seratus kali lipat dari jumlah yang ditabur. Di sini kita melihat adanya suatu keseimbangan yang sempurna di dalam perumpamaan ini, antara mereka yang tidak diselamatkan dengan yang diselamatkan. Sangat perlu untuk mengingatkan anda sekali lagi bahwa dari antara mereka yang tidak diselamatkan, hanya kategori yang pertama saja yang benar-benar tidak percaya, sedangkan dua kategori lainnya merupakan orang-orang yang pada awalnya percaya. Mereka percaya, seperti kata Tuhan Yesus, "sebentar saja".
Kelompok tanah yang subur ini memiliki tiga kategori. Kelompok ini digambarkan menghasilkan buah: ada yang tigapuluh kali, enampuluh dan seratus kali lipat dari jumlah yang ditabur. Di sini kita melihat adanya suatu keseimbangan yang sempurna di dalam perumpamaan ini, antara mereka yang tidak diselamatkan dengan yang diselamatkan. Sangat perlu untuk mengingatkan anda sekali lagi bahwa dari antara mereka yang tidak diselamatkan, hanya kategori yang pertama saja yang benar-benar tidak percaya, sedangkan dua kategori lainnya merupakan orang-orang yang pada awalnya percaya. Mereka percaya, seperti kata Tuhan Yesus, "sebentar saja".
Dan di dalam tipe 4 ini, yaitu mereka yang menghasilkan
buah, juga terdapat perbedaan. Perbedaan itu terletak dalam hal kualitas. Benih
yang ditabur sama, akan tetapi benih yang sama ini memberi hasil yang berbeda
sesuai dengan kesuburan tanahnya. Di mana perbedaannya? Perbedaannya terletak
pada kualitas tanahnya - kualitas tanggapan anda terhadap Allah.
Persiapan
1.
Metode apakah yang paling tepat digunakan
mengajarkan firman Tuhan perikop ini? BERTANYA, GAMBAR, DIRAGAKAN, dll.
2.
Daftarkanlah lagu SM yang berkenaan dengan
topik. HS/13/10/12
0 comments:
Post a Comment